Minggu, 28 Februari 2021

Semua gara gara lu

 Tidak henti henti nya saya selalu memohon kepada Allah untuk selalu menguatkan hati saya yang sangat rapuh ini. Selalu memohon untuk diberikan ketabahan dan keikhlasan untuk setiap ujian yang Allah berikan. Sesungguhnya manusia adalah makhluk Allah yang paling rapuh. Semoga Allah selalu menguatkan hati saya dan melapangkan hati saya untuk selalu ikhlas dengan apa yang sudah terjadi.

Segalanya itu hanya milik Allah, sakit, sehat, sedih, bahagia semuanya sudah diatur oleh Allah untuk menguji hambaNya agar selalu bertakwa kepada Allah.Allah yang memiliki penyakit, Allah maha menyembuhkan, Allah yang maha menghidupkan dan Allah yang maha mematikan. Kehidupan ini sudah diatur oleh Allah. 

Lalu mengapa banyak sekali manusia yang menyalahkan manusia lain atas musibah yang datang kepada mereka?

Allah menakdirkan saya untuk menjadi hambaNya yang terkena dengan virus corona. Dari banyak sekali hamba Allah hanya orang orang terpilih yang Allah uji keimanan mereka dengan hadirnya virus corona dalam tubuh mereka.

Dengan pernah hadirnya virus corona dalam tubuh saya semoga Allah mengampuni dosa dosa ya. Aamiin

Tetapi tunggu sebentar, ada beberapa yang menyalahkan diri saya karena terkena virus ini. Karena saya yang selalu mendatangi tempat tempat ramai, karena saya tidak mematuhi protokol kesehatan, karena saya selalu pergi main dengan teman teman. Diluar sana, banyak sekali yang lebih tidak mematuhi protokol kesehatan, yang selalu berkelana kesana kemari tetapi Allah menakdirkan saya untuk terinfeksi virus ini.

Sejujurnya saya juga tidak ingin virus ini hadir dalam tubuh saya tetapi ini sudah menjadi takdir Allah. 

Dampak setelah saya terinfeksi virus ini ujian terus datang kepada keluarga saya.

Salah satu keluarga saya mengalami kepanikan dan kecemasan luar biasa hingga kini masih dalam pemulihan.

Dan anggota lainnya saling menyalahkan saya menuduh saya sebagai penyebab terbesar ujian kami datang.

Saat anggota kami mengetahui ujian yang sedang kami alami, komentar komentar mereka dengan sangat jelas terdengar adalah semua gara gara mia kena corona.

Dan yang lebih membuat hati saya sedih adalah orangtua saya menyalahkan saya atas apa yang sedang dialami oleh kakak saya saat ini karena saya terkena corona.

Bukankah ini sangat menyakitkan? Secara tidak langsung saya menjadi bencana untuk mereka

Bukankah saya bisa menjadi pembunuh psikis seseorang?

Stop untuk menyudutkan dan menyalahkan saya terus menerus. Ini semua sudah takdir Allah yang harus dihadapi dengan sabar dan ikhlas.


Semoga Allah selalu menguatkan saya saat yang lain selalu menyudutkan saya

Sabtu, 06 Februari 2021

Kisah menarik dari sebuah pertemanan

 Ada kisah sangat menarik dari sebuah pertemanan.

Mereka sehabis bertemu dan makan bersama untuk merayakan sebuah moment.
Tetapi setelah pertemuan itu, salah satu dari mereka di konfirmasi positif.
Awalnya dia enggan untuk memberitahu teman temannya.
Tetapi karena terlibat suatu pertemuan akhirnya dia mengabarkan kepada mereka bahwa Allah sedang memberi ujian kepada dia
Respon mereka biasa aja mengatakan cepat sembuh dan tetap semangat. Tetapi justru mereka mengkhawatirkan diri mereka sendiri karena pertemuan kemarin.
Itu lah kelemahan manusia, memiliki rasa empati yang minim. Saat teman mereka sedang berada di titik down, mereka yang selalu bangga dengan slogan Pertemanan lebih dari 10 tahun tetapi justru mereka mengabaikan temannya
Saat Dia berusaha untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak down, coba tengok kemana temannya saat dia membutuhkan mereka.
Untuk membalas chat saja mereka tidak bisa bagaimana memberikan dukungan.
Tunggu, mereka sibuk dengan segala aktivitasnya.
Tolong sadar diri, dia bukan prioritas untuk mereka.
Jadi sangat di maklumi
Tolong beritahu dia, dia bukan prioritas mereka. Jadi untuk apa mengkhawatirkan mereka, fokus saja untuk imun tubuh dia supaya lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali
Yang menarik ialah salah satu dari mereka juga harus menjalani isolasi mandiri dirumah.
Dan akhirnya dari sebuah pertemuan itu menimbulkan kekhawatirkan dari banyak pihak
Mereka langsung memberikan semangat dan mendoakan agar hasilnya negatif.
Tapi tunggu dulu, Dia dan Dia sedang diberikan ujian oleh Allah.
Tetapi Dia sepertinya sedang menyalahkan Dia karena pertemuan itu
Dia tidak merespon chat padahal Dia sangat mengkhawtirkannya dan menyuruh mereka untuk melakukan test.
Oh apa dia kecewa dengan dia yang sudah membawa virus?
Tetapi dia juga tidak paham membawa virus atau tidak
Yang pasti Allah sangat menyayangi pertemanan ini. Hingga beberapa diantara mereka dipilih untuk menikmati masa isolasi sekaligus untuk muhasabah diri.
Sungguh menarik, mereka yang di banggakan yang diharapkan mampu memberikan support justru yang paling mengecewakan.

Jadi untuk apa pertemanan ini masih ada?

Kamis, 04 Februari 2021

Positif Covid, Takdir Allah yang indah

 Bismillahirohmanirohhim.

Izinkan saya untuk menulis kembali setelah sekian lama tidak menulis.

2021 sudah terlewat satu bulan. Bulan Januari 2021 sudah lewat begitu saja tidak terasa usia saya sudah menginjak angka 24. Dan harapan orang terdekat untuk saya yaitu segera menikah. 

Semoga Allah segera mempertemukan saya dengan pasangan halal yang mampu membimbing saya untuk meraih Jannah Allah. Aamiin.

Seminggu setelah menginjak usia 24 tahun, Allah memberikan kejutan yang tidak terduga. Saya menjadi salah satu hamba Allah yang terpilih untuk menjadi pasien positif Covid 19. 

Beberapa minggu sebelum saya dinyatakan positif, saya merasa sangat jauh dari Allah. Saya mulai memasuki fase kadar iman yang semakin menurun. Mulai bermalasan-malasan, tidak rajin mengerjakan amalan amalan sunnah. Dan pada akhirnya Allah merindukan saya, Allah berikan virus itu ke dalam tubuh saya agar saya kembali meningkatkan kadar iman saya yang mulai lemah. Saya diberikan kesempatan selama 14 hari untuk memperbaiki hubungan saya dengan Allah. Begitu sayang nya Allah dengan hamba-Nya saat seorang hamba seperti saya mulai bermalasan Allah memberikan kesempatan untuk saya agar menyingkarkan rasa malas itu dan mulai bersemangat menjalankan amalan wajib dan amalan sunnah.

Ada hal lain yang saya khawatirkan saat saya dinyatakan positif. Kedua orangtua saya, yang usianya sudah memasuki lansia, imun tubuh nya yang tidak setangguh anak muda. Yang mudah lelah mudah sakit. Semoga Allah selalu menjaga kedua orangtua saya dan keluarga saya dari virus corona ini. Agar mereka dapat merawat saya dengan baik, dan saya segera pulih. Maaf terlalu sering merepotkan keluarga dirumah.