Selasa, 25 November 2014

Sosok Menteri Luar Negeri Perempuan Pertama di Indonesia


Assalamualaikum Blogger :)
 Kali ini saya akan mengulas tentang sosok wanita hebat yang kini tengah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dalam daftar Menteri Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo, Presiden Indonesia yang baru saja dilantik bulan oktober lalu.
Retno Lestari Priansari Marsudi, sosok wanita pertama yang menjabat sebagai  Menteri Luar Negeri Indonesia. Di Indonesia, pada umumnya yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri adalah sosok pria. Kali ini di dalam Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo memberikan pelimpahan wewenang kepada Ibu Retno.
Sosok Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi tidak terlalu di sorot oleh media-media sehingga begitu disebutkan nama Ibu Menteri ini terasa asing di telinga kita.
Ibu Retno lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962. Beliau menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 3 Semarang dan sebelum pada akhirnya memperoleh gelar S1nya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1985. Beliau lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda. Ibu Retno menikah dengan Agus Marsudi seorang Arsitek dan telah dikarunia dua orang putra yaitu, Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Ibu Retno telah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia pada saat ia telah menyelesaikan pendidikan S2 nya di Belanda. Di mulai pada Tahun 1997 hingga 2001 Ibu Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.Pada tahun 2001, Beliau ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika. Ibu Retno dipromosikan menjadi Direktur Eropa Barat pada tahun 2003.
Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.Selama masa tugasnya, beliau memperoleh penghargaan Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011, menjadikannya orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut.Selain itu, beliau juga sempat mendalami studi hak asasi manusia di Universitas Oslo.Sebelum masa baktinya selesai, Ibu Retno dikirim kembali ke Jakarta untuk menjadi Direktur Jenderal Eropa dan Amerika, yang bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.
Ibu Retno kemudian dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada tahun 2012.Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation).
Pengalaman Ibu Retno dalam Bidang Diplomasi sudah tidak bisa diragukan lagi, dengan beliau menjabat sebagai Direktur dan Duta Besar di berbagai Negara seperti Belanda, Norwegia, Islandia,Benua Amerika, Asia.
Inilah alasan terbesar mengapa Presiden Joko Widodo memilih Ibu Retno untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia Periode 2014-2019 karena sudah punya banyak pengalaman dalam bidang Diplomasi dan handal dalam bernegosiasi dengan negara lain.
Sosok Ibu Retno yang pekerja keras, tegas, profesional, sehingga menjadikan Presiden Joko Widodo memilih Ibu Retno untuk bergabung dengan Kabinet Kerja dan menjadi Menteri Luar Negeri perempuan pertama dalam sejarah bangsa Indonesia.
Semoga Ibu Retno bisa menjalankan tugas nya dengan baik dan tegas sehingga bisa menjadikan Indonesia lebih terkenal di Kancah Internasional terutama dalam hubungan diplomasi luar negeri nya agar bisa bekerja sama dengan baik tanpa ada konflik yang mempersulit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar